Teori Jogjakarta / sajak bebas - 08 /

Teori Jogjakarta

Kalau kamu tak ingin jatuh cinta di jogja,
Jangan sekali kali datang ke jalan penuh angkringan,
Iya itu yang sekarang jadi tongkrongan.
Kamu tau kenapa?
Kopinya genit, hujannya apalagi.
Bisa bisa kalian sengaja dijebak agar hujan dan kopi menjadi topik perbincangan menghabiskan waktu yang akan terasa singkat tapi hangat.
Jangan!
Katanya tak mau jatuh cinta?

Kalau kamu tak ingin jatuh cinta di jogja,
Alun alun utara atau selatan,
Tempat haram untuk dikunjungi.
Kamu tau kenapa?
Luasnya lapangan, tak sebanding dengan petak tempat kalian akan duduk.
Sempit, bisa bisa kalian duduk berdempatan.
Bukankah jika sudah begitu,
Ditambah genjrengan tak seberapa milik mas mas pemusik, akan membuat angan berdampingan di pelaminan melambung tinggi?

Kalau kamu tak ingin patah hati di jogja,
Andong becak jangan jadi transportasi.
Repot!
Kamu tau kenapa?
Guyonan ramah pak kusir,
Ayunan nyaman pak becak,
Ditambah senyum miliknya yang kau petik diam diam,
Ah! Tidak! Nanti kamu patah lagi!

Pokoknya,
Kalau kamu di jogja.
Jangan pergi pergi,
Tidur saja lagi dan lagi.
Tutup jendela dan pintu kamarmu,
Nanti kamu jatuh cinta!
Akhirnya?
Patah lagi!

Runyam!

Komentar

  1. nice, saya suka sajaknya kakak. kunjungi juga blog saya di http://coretanokta17.blogspot.co.id/ ada beberapa sajak juga. terima kasih

    BalasHapus
  2. bagus banget kak sajaknya 😆 suka sama kata-kata nya

    BalasHapus
  3. Jogja bangettttt 💙💙

    BalasHapus
  4. Jogja bangettttt 💙💙

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunga abadi, matamu! / sajak bebas - 02 /